Kapal dan Liburan MURAH di Belitung

Sama seperti trip ke Flores, trip ke Belitung ini juga saya lakukan bersama si pacar. Sebenarnya, destinasi yang sudah kami rencanakan untuk trip di bulan Oktober ini adalah ke Sulawesi Tengara, tepatnya ke Pulau Labengki. Sudah cek-cek transport, kapal dan penginapan juga namun akhirnya kami memutuskan untuk mengganti destinasi ke Belitung dikarenakan kami hanya punya waktu singkat untuk liburan kali ini, yaitu 4 hari saja. Jadi, untuk info aja ya, perjalanan dari Jakarta sampai ke Pulau Labengki itu kalo dihitung-hitung bisa spend 1 hari sendiri. Jadi kita pilihlah Belitung karena jarak yang tidak terlalu jauh dari jakarta, hanya 45 menit by flight jadi kita lebih punya banyak waktu untuk explore.

24 Oktober 2018

Perjalanan Jakarta - Tanjung Pandan dengan menggunakan maskapai Sriwijaya Air. Kami ambil penerbangan sore jam 15:15. Weekday loh padahal tetapi flight pada hari itu cukup full.

Karena delay sekitar 30 menit, kami baru sampai di Tanjung Pandan sekitar jam 5 lewat. Sesampainya di Bandara, kami cari Taxi untuk mengantar kami ke penginapan yang sudah kami pesan sebelumnya, Green Tropical Resort. Jadi, disini Taxi-nya seperti mobil biasa ya (Avanza, Xenia etc). Kami dikenakan harga Rp. 80.000 dengan jarak Bandara ke Penginapan dengan jarak kurang lebih 13 km. Katanya, pasaran harga taxi 100.000, cuma seperti biasa kan mesti nawar dong haha.

Ps: Saya kira di Belitung ga ada Grab or Gojek, ternyata di hari ke-2 saya baru tau ternyata sudah ada Grab dan Gojek. Cuma sepertinya seperti banyak case, transportasi online gak boleh pick-up di area Bandara deh.

Sampai di penginapan, kami beres-beres lalu keluar lagi untuk cari makan. Kami makan di Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, tempat makan ini rasanya tempat makan wajib yang harus disinggahi kalo kalian ke Belitung. Tema tempat ini sendiri sama seperti namanya "Tempo Dulu", makanan yang disajikan juga makanan Tempo dulu. Rasanya? Menurut saya rasanya oke tapi gak berkesan banget, porsi juga cukup. Tetapi beda pendapat dengan saya, si pacar bilang rasanya oke tapi porsinya sedikit banget hehe.

Barang-barang tempo dulu yang terpampang di dinding Rumah Makan belitong Timpo Duluk

25 Oktober 2018

Destinasi hari ini kami pergi ke Selatan Belitung. Jam 10 pagi kami sudah mulai meluncur dengan motor honda vario yang kami sewa di Bang Bonyol (0859 7730 6960) dengan harga sewa Rp. 75.000/hari. Enaknya motoran di Belitung, sepi gak banyak kendaraan lalu lalang terutama kalo udah masuk jalanan diluar kota Tj. Pandan, serasa itu jalanan punya kita deh haha.

Jadi, tujuan pertama kami mau ke Bukit Batu Baginde. Tau spot ini dari Instagram saat lagi cari-cari opsi untuk melakukan trekking di Belitung. Bukit ini berada di kota Membalong dengan jarak 65 km dari kota Tj. Pandan. Setelah kurang lebih 1 jam 30 menit berkendara, akhirnya kami sampai di membalong. Nah, Bukit Batu ini letaknya ada ditengah-tengah hutan tapi terlihat kok dari tepi Jalan. 

Jalanan sepi di membalong dekat lokasi Bukit Batu Baginda

Disinilah kami bingung untuk menemukan pintu masuknya dari mana? Kami gak lihat tanda apapun di sepanjang jalan dekat penampakan si Batu Baginda ini, kami 2 kali coba masuk kedalam hutan menggunakan motor tapi berakhir gatot, Batunya keliatan tapi tetep gak nemu akses masuknya. Sampai kami memutuskan untuk balik arah dan nanya sama penduduk lokal, meskipun di sepanjang jalan ini jarang banget ada rumah, kanan kiri hutan! 

Saat perjalanan balik arah, akhirnya kami melihat sesuatu yang tergantung ditepi jalan dengan tulisan "Gunung Baginda", haiyaa......jadi kami melewatkan tanda kecil ini yang jadi patokan masuk buat ke Bukit Baginda. Gak jauh dari pintu masuk ada belokan ke kiri dengan tanah sedikit lapang, nah disinilah kami parkir motor kami dan mulai treking jalan kaki ke Bukit Batu.

Satu-satunya tanda menuju akses masuk ke Bukit Batu Baginde

Penampakan jalan untuk menuju Bukit Batu, Belok ke kiri gak jauh dari tanda ditepi jalan

Okay, sekitar 15 menitan kami sampe di Bukit Batu Baginda. Ada semacam tangga kecil yang terpasang di sisi batu untuk naik ke atas. Naiknya cuma 10 menit cui, nyari pintu masuknya yang ngabisin waktu hampir setengah jam lebih haha.

Jalur naik ke Bukit Batu Baginde

Sampe di atas bukit batu kami terpesona sama view-nya, cantik banget dan cuaca pada hari itu cerah merona, secerah hati kami berdua LOL.

Puas menikmati view dan foto-foto diatas Bukit, kami turun kembali dan melanjutkan perjalanan ke Pantai penyabong yang lokasinya gak jauh dari Bukit Baginda.

Masuk Pantai Penyabong gak dikenakan karcis ataupun parkir. Suasana juga sepi banget dengan pantai yang airnya jernih dan batu-batu Granit khas-nya Belitung.

Banyak ketemu sama jelly fish yang sudah mati di pasir pantai

Birunya air laut di Pantai Penyabong

Udah agak sorean saat matahari udah gak begitu ngejreng, kami pun berenang. Airnya hangat dan segar buat merefresh badan yang udah seharian panas-panasan.

Dalam perjalanan balik ke Tanjung pandan, masih di kota membalong kami berhenti sebentar di tepi pantai yang kami lewati untuk menikmati Sunset. Ciamik men sunsetnya!

26 Oktober 2018

Island Hoping yeay!

Kami melakukan island hoping dengan menyewa boat lewat Bang Halim (+62-831-7588-3880). Biaya sewa boat seharian kena diharga Rp. 550.000. Saya juga request untuk sewa fin 1 pasang pada waktu itu. Oh ya, kami juga pesan makan siang dengan biaya Rp. 60.000 per-orangnya. Makan siang ini nanti akan disediakan di Pulau kepayang.

Kata bang Halim dimalam sebelumnya diadvice untuk start island Hoping ini jam 9 pagi agar bisa dapet cerah karena kalo siang ke sore katanya hujan di hari-hari sebelumnya. Namun apa yang terjadi? Pas banget kita sampe dermaga, hujan turun dong lebat banget haha. Biar gak buang-buang waktu, meskipun cuaca saat itu masih hujan kami tetap memulai perjalanan boat kami.

Tips: Menurut info dari Bang Halim, Bulan Februari - September adalah waktu yang pas untuk berkunjung ke Belitung karena cuaca cerah sepanjang hari.

Island 1: Pulau Burung

Karena gerimis dan waktu juga masih menunjuk-kan pukul 9.30, saat kami tiba di Pulau Burung tidak ada siapa-siapa selain kami. Pulau Burung ini hanya pulau kosong saja, jadi saat itu kami hanya berjalan menelusuri garis pantai. Kalau gak gerimis mungkin kami akan berenang saat itu.

Nemu pohon kelapa buat nangkring LOL

Island 2: Pulau Lengkuas

Cuaca masih gerimis mengundang haha. Pulau ini adalah lokasi dari Mercusuar yang fotonya banyak di posting itu loh. Di 2016 lalu saya sudah sempat naik sampe ke atas, namun kunjungan kali ini Mercusuar ditutup karena hujan. 30 menit nunggu hujan berenti, sampe mulai berenti kami lanjut explore spot-spot disekitar Pulau Lengkuas ini.

Island 3: Snorkling

Snorkling kali ini kami dibawa ke spot yang bukan touristy spot. Mau tau dimana? Nah, coba deh kalian kontak Bang Halim, karena beliau yang tau haha. 

Lumayan lama kami snorkling disini, sepi ga ada wisatawan yang lain, sumpah serasa spot pribadi deh. KAMI PUAS.

Island 4: Pulau kepayang

Di pulau Kepayang ini ada Restoran yang lumayan besar, jadi stop by disini untuk makan siang aja.

Island 5: Pulau Batu Berlayar

Pulau ini kecil dan ada ditengah-tengah laut yang dikelilingi oleh batu-batu granit besar. Spot ciamik buat photo shoot hehe.

Island 6: Pulau kelayang

Di pulau kelayang ini kami ke Goa yang dikelilingi oleh batu-batu granit besar. Goa ini Eksotis kalau si pacar bilang.

Plus hari itu nemu pohon yang banyak daun kering berjatuhan di tepi pantai, nemu spot Autumn KW nih haha.

Meskipun hampir seharian gerimis dan hujan, namun kami sangat menikmati dan puas dengan hoping island ini. Plus kapten boat kami, Bang Halim recommended banget deh buat jadi kapten, guide sekaligus fotografer. Kami mulai trip ini sekitar jam 9 pagi dan berakhir jam 5:30 sore. Jadi bener-bener seharian.

26 Oktober 2018

Hari terakhir kami ke Pantai Burung Mandi yang terletak di Timur Belitung. Sama seperti hari pertama, lokasi ini kami tempuh sekitar 1.5 - 2 Jam dari kota Tj. Pandan. Sesampainya di Pantai Burung Mandi kami disambut oleh air pantai yang warnanya biru banget. Sepinya tempat ini, sungguh kami bahagia haha. Karena kami berdua termasuk yang suka sama tempat-tempat yang gak touristy.

Setelah makan siang, kami coba explore Pantai ini. Masih mengendarai sepeda motor, kami jalan pelan-pelan sambil cari spot yang enak buat bersantai dan berenang. Sampe ada path kecil masuk ke hutan pinggir pantai, kami coba ikutin jalan-nya agak masuk ke hutan dan kami berhenti saat menemukan spot yang SEPI dengan panttai yang bersih dan enak buat berenang.

Lagi-lagi serasa pantai pribadi deh ini namanya mah, mau jungkir balik juga gak masalah gak ada siapa-siapa selain KITA haha!

Sekitar 4 jam-an kita menghabiskan waktu disini, akhirnya kami beres-beres untuk balik. Saat lagi mengeringkan badan si pacar melihat ada spot merah-merah disekujur kaki-ku dan ternyata di kaki-nya juga ada spot merah-merah. Hmm, oke mungkin gigitan nyamuk. Lalu beberapa menit kemudian, spot merah itu jadi gatal dan merah banget, jumlah-nya juga lumayan banyak lagi, mulai concern deh dan browsing. Kami simpulkan, kami terkena gigitan SANDFLY atau di Indonesia disebutnya AGAS. 

Seumur-umur ke Pantai baru kali ini digigit Sandfly, amsyong. Merah dan gatal tapi jangan digaruk ya, kalau digaruk akan semakin infeksi dan membesar. Ya udah nikmatin aja, anggap aja souvenir dari Belitung.

Buat saya gigitan si Sandfly ini cukup ganggu, bekas gigitan-nya merah-merah seperti bengkak, gatal dan yang pasti karena ada spot merah-merah jadi ganggu donk terutama buat wanita, untuk sementara bye kaki mulus haha. Di hari ke-4 saya ke Dhermatologist untuk periksa gigitan sandfly ini, kata dokter mungkin akan full recovery dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Langsung syok, 3 minggu lama men. Tapi ya sudahlah, dinikmatin aja.

Saat menulis blog ini, sudah 9 hari pasca digigit si sandfly. Bekas gigitan yang merah sudah mengecil tidak meradang lagi, namun bekas gigitan-nya masih ada. Mungkin benar kata si Dokter, baru akan benar-benar hilang bekasnya dalam waktu 3 minggu. Baiklah, nanti akan saya update lagi after  3 minggu.

27 Oktober 2018

Flight back to Jakarta

Cost

Tiket pesawat Sriwijaya Air Jakarta - Tanjung Pandan (return) Rp. 1.350.000 per-person
Taxi Bandara - penginapan Rp. 80.000

Sewa motor 3 hari @Rp. 75.000 total Rp. 225.000

Isi bensin 3 hari Rp. 65.000

Sewa Kapal Hoping Island Rp. 550.000
Transport Penginapan - Bandara pake Grab Rp. 45.000

Total: Rp. 2.315.000

Gak include pengeluaran penginapan dan makan ya.