Hunting Sunrise di Gunung Papandayan
Kecintaan saya dengan kegiatan outdoors membuat saya sangat memanfaatkan waktu libur yang saya punya untuk melakukan hobby saya ini. Kali ini saya mengunjungi Gunung Papandayan yang terletak di kota Garut, Jawa Barat. Bersama dua orang teman, ini adalah kali ke-3 saya kesini sejak terakhir kali kunjungan saya di Agustus 2015 lalu.
Saya menyebut Gunung Papandayan ini dengan sebutan Friendly Mountain. Kenapa friendly? Berikut saya jabarkan alasan-nya ya:
- Lokasi Gunung Papandayan tidak terlalu jauh dari kota dimana saya tinggal, yaitu Jakarta. Dengan begitu, akses transport bisa ditempuh melalui darat. Kalau mau hemat budget, kamu bisa naik Bus. Ada banyak Bus dengan tujuan Garut, disesuaikan saja mana yang paling dekat dengan kamu tinggal. Perjalanan kali ini, saya naik Bus dari Terminal Cililitan dengan menggunakan Bus Prima Jasa. Tips buat kalian yang mau naik Bus Prima Jasa dari Cililitan, kalian bisa langsung mendatangi Pool Bus-nya Prima Jasa yang gak jauh dari Terminal Bus Cililitan. Tergantung ramai atau tidak-nya situasi di pool tersebut, jika tidak ramai, kita bisa langsung naik Bus. Tetapi jika ramai, terutama saat weekend, kita akan diminta untuk mengambil nomor antrian. Kalo dilihat dari jadwal di website-nya sih, Bus Prima Jasa yang jalan dari Pool Cililitan ini terakhir adalah jam 22.00. Namun, saat itu karena kami jalan jumat malam dan kondisi sangat ramai, salah satu petugas menginfokan kalau Penumpang masih banyak, maka Bus akan selalu sedia. Oh well, tapi alangkah lebih baik sih jika sudah berada di Pool sebelum jam 10 malam yah, biar gak deg-degan juga karena takut gak kedapetan Bus. Saat itu dengan menggunakan sistem antrian, kami baru naik Bus sekitar jam 11.30 malam. Oh ya, bisa juga kalau ingin membawa mobil pribadi. Durasi waktu tempuh dari Jakarta ke Garut kurang lebih 4 - 6 Jam, tergantung dari kondisi jalan lancar, macet atau macet banget hehe.
- Gunung dengan VIEW yang cantik tapi tidak sulit untuk di daki, terutama untuk kalian yang baru pertama kali mendaki gunung. Sesampainya di gerbang masuk, kami dimintai pembayaran untuk Tiket Masuk dan Biaya menginap (jika menginap dengan tenda), di bebankan ke masing-masing ya. Jujur, saya kaget pas dengar HTM Papandayan sekarang (Maret 2018) Rp. 65,000. Terakhir kesini tuh hanya bayar Rp. 15.000 hehe. Biaya menginap dengan tenda sebesar Rp. 15,000 per malam-nya.
- Fasilitas di area camping bisa dibilang lengkap. Ada apa aja sih emang? Ada Toilet bisa buat mandi juga, ada warung buat kalian yang malas bawa nesting ataupun masak. Itu fasilitas di area camping ya. Nah, pas saya kesana di bawah, deket area masuk ternyata sekarang ada Kolam air panasnya juga loh! Kemarin sih saya gak nyoba, mungkin buat kalian yang capek abis hiking bisa tuh nyobain dengan membayar Rp. 25.000 per-orangnya.
Dua Kunjungan terakhir saya kesini, saya selalu menginap di area camping PONDOK SALADA. Hmm, area camping ini rasanya udah extreme sekali, ramai pendaki, hampir semua yang naik Papandayan pasti nginepnya disini. Menjelang malam suara-suara para pendaki bersahutan mulai terdengar, ada yang nyanyi-nyanyi atau sekedar teriak-teriakan haha.
Dapet referensi dari teman untuk camping di area camping yang lain yaitu GUBBER HOOD. Yang ini saya baru tau dan baru pertama dengar. Jadi lokasi Gubber Hood ini letaknya sebelum Pondok Salada. Kami sampai dilokasi ini sekitar jam 1 siang, belum ada pendaki lain yang ngecamp di area ini, serasa area camp ini milik kita bertiga doank haha. Saya bersama dua orang teman mulai mencari spot untuk mendirikan tenda, kami mau cari spot yang pas buka tenda bisa langsung liat sunrise di pagi harinya. Dan, spot yang kami pilih emang gak salah!
Sekitar jam 5.15 pagi kami sudah bangun untuk menyambut sunrise. Buka tenda dengan udara yang lumayan dingin dan tadaaaaa, langit berwarna orange gelap sudah terpampang di depan kami. Banyak pendaki lain yang nge-camp di area Gubber Hood ini berdiri untuk menyaksikan sunrise di kanan-kiri tenda kami. Gak perlu trekking lagi untuk lihat sunrise, jadi spot Gubber Hood ini bisa jadi alternatif tempat camp kalian yang mau langsung liat sunrise dengan Gunung Cikuray sebagai latar belakangnya. Sunrise-nya keren banget! Kita happy dan mulai deh mengabadikan moment matahari terbit ini dengan kamera masing-masing. Saya sibuk cekrak-cekrek view sunrise ini dengan kamera, Mario sibuk mengabadikan video timelapse dengan Gopro-nya dan Melvin sibuk sendiri mainan Drone 😆
Sunrise view dengan latar belakang Gunung Cikuray, Taken By Nofi - SONY A5100
\
Timelapse Video, Taken by Mario - Gopro Hero 6
Drone Video, Taken by Melvin - DJI Mavic Pro
|
My Hiking Friends, Melvin & Mario
Comments
Post a Comment